Bentuk Pendekar Berkarakter Luhur, PERSINAS ASAD DIY Gelar Kejurprov Pencak Silat Remaja VI

0
217

Kulon Progo – Pengurus Provinsi (Pengprov) Perguruan Pencak Silat Nasional (PERSINAS) ASAD DIY menggelar Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Pencak Silat Remaja di GOR Cangkring, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (25/6/2023). Acara bertajuk “Pendekar Berkarakter Luhur Pusaka Pemersatu Bangsa” ini mengusung tujuan mulia sebagai ajang silaturrahim pesilat remaja dan pembinaan menjadi pedekar yang memiliki karakter luhur. Kejuaraan ini digelar guna persiapan menghadapi Kejurnas dan juga sebagai ajang bagi para pesilat muda di DIY dalam menorehkan prestasi di cabang pencak silat.

Hadir dalam upacara pembukaan yaitu Ketua Pengurus Besar (PB) PERSINAS ASAD Marsma TNI (Purn) H. Sukur, M.Si. (Han)., Ketua Departemen Pembinaan Prestasi Drs. H. Sutiyono, M.Pd., dan Komisi Disiplin Raden Tumenggung Suryadi, yang lebih dikenal sebagai Kyai Suryo Rakso Hastro, sesepuh Perguruan Satriotomo Yogyakarta. Hadir pula Pengprov PERSINAS ASAD, Pengkab PERSINAS ASAD se-DIY dan perguruan pencak silat sahabat. Pada kesempatan ini, hadir ketua atau perwakilan dari Perguruan Pencak Silat Perisai Diri, Perguruan Pencak Silat POPSI Bhayu Manunggal, Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT), Perguruan Pencak Silat Walet Puti, dan Perguruan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa.

Dalam sambutannya, Ketua panitia Kejurprov Pencak Silat Remaja H. Nur Ridho, S.Pd. mengungkapkan bahwa kelas yang dipertandingkan adalah kategori tanding usia remaja (usia 16 – 19 tahun) putra kelahiran antara tahun 2007-2009. “Alhamdulillah, dari 5 kabupaten/kota di DIY, kami memiliki 61 pesilat muda bertalenta yang mengikuti kejurprov ini. Selamat bertanding, junjung tinggi sportivitas,” tutur H. Nur Ridho yang juga menjabat Ketua Pengkab PERSINAS ASAD Sleman.

Beberapa kategori yang dipertandingkan yaitu pasanggiri kelas remaja, kategori tanding Kelas A sampai Kelas L, dan kategori seni. Untuk kategori seni, dibagi menjadi seni tunggal, ganda, dan regu.

Pekikan “NKRI, harga mati” dari Ketua Pengprov PERSINAS ASAD Kapten (Purn) H. Sardjiman dan seluruh hadirin seketika membuat GOR bergemuruh. Dalam sambutannya, H. Sardjiman menggarisbawahi tujuan Kejurprov Pencak Silat Remaja yaitu membentuk pendekar berkarakter luhur. “Melalui kegiatan ini, PERSINAS ASAD ingin melestarikan budaya bangsa, khususnya dalam bidang olahraga pencak silat. Kita bentuk pendekar yang memiliki karakter luhur,” tutur H. Sardjiman.

Lebih lanjut, H. Sardjiman menegaskan bahwa Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) merupakan rumah bersama PERSINAS ASAD dengan perguruan pencak silat yang lain, “IPSI rumah besar kita. Pertandingan ini pun berlandaskan Peraturan Pertandingan Tahun 2022 dari IPSI. Wasit juri yang memimpin pertandingan supaya jujur, adil, dan tidak memihak,” ujarnya.

Kepada para pesilat, purnawirawan TNI AD dengan pangkat kapten ini berpesan agar menjaga sportivitas dalam bertanding. “Tetap sportif, tapi yang paling utama adalah jaga rukun kompak, jaga persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.

Pesan IPSI DIY

Melengkapi pesan H. Sardjiman, Ketua Harian Pengda IPSI DIY Ir. R. Hadi Hargana membagikan tips agar bisa menjadi pesilat tingkat dunia. “Caranya ada tiga, yaitu berlatih, berlatih dan berlatih. Saat yang lain belum berlatih, kalian sudah berlatih. Pun saat yang lainnya sudah selesai, kalian berlatihlah dengan gigih tanpa kenal lelah,” ungkap R. Hadi Hargana.

Dalam sambutannya, sosok yang juga menjabat Ketua Umum IPSI Kabupaten Sleman ini mengapresiasi PERSINAS ASAD dalam menjaga persahabatan. “Naik tanpa menjatuhkan, saya jadi teringat pesan sesepuh kita menang tanpo ngasorake. Satu orang musuh itu terlalu banyak, seribu teman itu kurang,” imbuh R. Hadi Hargana.

Marsma TNI (Purn) H. Sukur, M.Si. (Han) mengapresiasi digelarnya Kejurprov Pencak Silat Remaja DIY ini. “Dengan adanya acara ini, kami bisa mengukur sejauh mana hasil latihan. Kami juga bisa mencari bibit unggul yang nantinya bisa dipertandingkan di Kejurnas ataupun Kejuaraan IPSI,” tuturnya.

Lebih lanjut Ketua Pengurus Besar (PB) PERSINAS ASAD ini menyampaikan bahwa PERSINAS ASAD selalu fokus dalam pembinaan secara berjenjang di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan seterusnya. “Tujuannya yaitu supaya sehat dan supaya pesilat kami memiliki karakter luhur, rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, dan hemat,” imbuhnya. PERSINAS ASAD melihat potensi besar di kalangan remaja dan ingin memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan bakat dan kemampuan dalam pencak silat ini.

Senada dengan R. Hadi Hargana, H. Sukur berpesan agar setiap pesilat senantiasa menjaga nama baik perguruan dan menjalin persahabatan. “Ngluruk tanpo bolo, menang tanpo ngasorake, cari teman sebanyak banyaknya,” pesannya. “Selama bertanding di arena ini, jaga sportivitas. Begitu keluar dari arena, tidak boleh ada permusuhan. Semua adalah saudara,” pungkas H. Sukur sebelum pemukulan gong.

Pemukulan gong oleh H. Sukur didampingi segenap tamu undangan yang hadir menandai pembukaan Kejurprov Pencak Silat Remaja VI secara resmi.

Hasil Kejuaraan

Tidak hanya mengubah perilaku masyarakat, ternyata pandemi juga mengubah peta kekuatan antar kabupaten. Menurut Nuryahya Putri, panitia sie pertandingan, hasil kejuaraan menunjukkan cukup meratanya talenta pesilat muda PERSINAS ASAD di DIY. “Kejurprov tahun ini banyak kejutan, setelah fase istirahat pasca pandemi Covid-19. Di tahun sebelumnya, hanya didominasi oleh satu dua kabupaten, akan tetapi kali kini beberapa kabupaten lain sudah mengalami peningkatan sesuai hasil medali yang telah diperoleh. Kali ini, Kontingen PERSINAS ASAD Sleman berhasil meraih Juara Umum.,” ungkap Nuryahya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here