FKPQ dan FKDT Kota Kediri Adakan Halal Bi Halal dan Sarasehan di Ponpes Wali Barokah

0
206

Kediri – Forum Komunikasi Pendidikan Quran (FKPQ) dan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Kediri menyelenggarakan Halal Bi Halal dan Sarasehan di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah LDII Kota Kediri, Rabu malam (10/5). Acara tersebut sebagai momen silaturahim bagi 100 lebih Kepala LPQ dan MDT Kota Kediri di bulan Syawal 1444 H.

Ketua FKPQ Kota Kediri M. Adilla Mazwa Abduh (Gus Abduh) menyampaikan terima kasih atas penyambutan pihak pondok yang membuat marem para tamu undangan. Di samping itu juga mengapresiasi langkah FKDT Kota Kediri yang menginisiasi kegiatan yang positif dan strategis.

“Insya Allah ke depan kami bersama rekan-rekan FKPQ siap berkolaborasi dengan teman-teman FKDT dalam acara dan program lain”, kata Gus Abduh yang juga ustadz di Ponpes Al Ishlah Bandar Kidul Kediri.

Sekedar diketahui bahwa TPQ/LPQ di Kota Kediri sejumlah 270 lembaga. Tiap tahun eksis mengadakan program peningkatan mutu pendidik Alquran melalui Majelis Tahsin Qiroat Alquran, yang angkatan ke-2 akan diwisuda pada pertengahan Juni 2023. Setelah itu akan ada Tahsin lagi gelombang berikutnya yang bisa diikuti para pendidik dari LPQ maupun MDT.

Di samping itu juga ada Musabaqoh Tilawatil Quran bagi anak-anak TPQ/LPQ. Program tersebut telah menghasilkan santri-santri berbakat di bidang tilawah, khat, tahifdz, dan lain-lain. Di antaranya Subhi Arya Saputra dari TPQ Mambaun Nasyiin Burengan – qori’ dalam acara tersebut, yang bakatnya terlatih oleh para tutor tilawah dari program Quran Massive (Qurma).

Dengan program Qurma tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan SDM para pendidik/ guru TPQ/LPQ. “Untuk itu kami menginginkan Qurma ini terus istiqomah dijalankan oleh Pemkot Kediri, dan kami terus mengkampanyekan ke anak-anak TPQ untuk melanjutkan jenjang pembinaan agamanya di MDT”, lanjut Gus Abduh.

Harapan yang sama juga diungkapkan Ketua FKDT Kota Kediri KH. Melvin Zainul Asyiqin (Gus Iing). Hendaknya FKDT dan FKPQ mempunyai peran yang lebih, termasuk bagaimana agar pelajar di Kota Kediri dapat mempelajari agama yang baik, khususnya memiliki akhlakul karimah.

“Kami juga ingin seperti daerah-daerah lain yang mengambil kebijakan WAJIB Ngaji di TPQ dan Madin Bagi Siswa Sekolah Formal”, kata Gus Iing yang juga pengasuh Ponpes Almahrusiyah Lirboyo Kota Kediri.

Gus Iing juga mendorong lembaga penyelenggara diniyah Madin untuk bisa melegalformalkan lembaganya, agar guru-guru Madin bisa sejahtera melalui program bantuan insentif dari pemerintah. Gus Iing meyakini dengan sejahteranya guru-guru Madin akan dapat meningkatkan kompetensi dalam mendidik santrinya. “Harapan kami yang ditambah tidak hanya nominalnya, tetapi juga kuotanya”, ungkap Gus Iing.

Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah KH. Sunarto dalam sambutannya menyampaikan, penunjukan pondok untuk membantu memfasilitasi kegiatan tersebut disambut dengan baik dan antusias. “Hal ini merupakan ladang amal solih bagi kami, hidup akan terasa indah jika bisa saling membantu, saling taawun”, ujar KH. Sunarto.

KH. Sunarto menuturkan bahwa perbuatan saling membantu tidak sekedar retorika belaka. Hal ini dibuktikan dengan hubungan antar sesama muslim di Kota Kediri yang cukup solid, bisa saling memahami dan menghormati, di antaranya diimplementasikan dalam sebuah acara semacam ini.

Bagi pihak pondok, acara semacam ini adalah bagian dari penghormatan tamu, dan sebagai umat muslim sama-sama meyakini dalil bahwa barang siapa yang beriman kepada Allah dan Rosul-Nya hendaklah menghormati tamu.

“Untuk itu saya menyambut gembira dan menghaturkan bersyukur kepada Gus Iing dan Gus Abduh atas amanat yang diberikan beliau berdua kepada kami dalam membantu penyelenggaran acara ini”, ucap KH Sunarto.

Acara Halal Bi Halal dan Sarasehan tersebut dikemas ala pesantren dengan duduk lesehan, serta tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, termasuk dalam hal penyambutan.

Semula panitia acara dari FKPQ dan FKDT Kota Kediri akan mengundang sejumlah 300 orang. Dengan mempertimbangkan kesiapan dan waktu yang mepet maka hanya menghadirkan 130 orang. “Bagi kami hal itu tidak menjadi masalah, toh ini tahap awal dalam sebuah acara yang digagas FKPQ dan FKDT”, lanjut KH. Sunarto.

Di akhir sambutannya, KH Sunarto berharap agar tahun depan bisa bertemu kembali dan hubungan silaturahim semacam itu akan terus terjalin di masa-masa yang akan datang.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kabag Kesra Pemkot, Kepala Kemenag Kota Kediri, Kasi PD Pontren, serta Kepala TPQ/LPQ dan Madin se Kota Kediri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here