Kediri – DPD LDII Kota Kediri bersama Senkom Mitra Polri dan Persinas Asad Kota Kediri silaturahim dengan Wali Kota Kediri, bertempat di Balai Kota Kediri, pada Rabu (16/03).
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyampaikan bahwa LDII memiliki komunitas yang kuat dan regenerasi juga berjalan dengan baik.
“Maka predikat ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Dengan bekal kekompakan LDII ini, saya harapkan warga LDII yang punya kemampuan dalam bidang politik bisa maju di Legislatif,” ujarnya.
Pria yang kerap dipanggil Mas Abu mengatakan bahwa LDII sudah menjadi salah satu ormas yang besar di Indonesia, maka pasti ada pihak yang tidak senang, sehingga memunculkan isu-isu negatif tentang LDII.
“Saya pesan, isu negatif itu biarkan saja, tidak perlu dikomentari. Apabila terlalu ditanggapi, maka isu negatif itu akan semakin berkembang. Tutup isu negatif itu dengan berita-berita positif tentang LDII,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebentar lagi Bandara di Kediri akan segera beroperasi, semakin banyak orang dari luar kota keluar dan masuk ke Kota Kediri, diharapkan perekenomian itu dapat berputar dengan baik di Kota Kediri.
“Di Tahun 2023 Bandara Kediri sudah mulai ‘first landing’ dan akan ‘commercial fly’. Maka peluang perekonomian di Kota Kediri semakin pesat dan beragam, mulai bisnis perdagangan, transportasi, jasa, dan bisnis legal lainnya. Saya harap LDII dapat memanfaatkan peluang tersebut, ikut andil perputaran ekonomi, jangan hanya jadi penonton” harapnya.
Menurutnya, dengan adanya Bandara Kediri tersebut, segala aspek di Kota Kediri akan berkembang dengan pesat, kalau perkembangan itu tidak disikapi dengan baik, maka akan berdampak negatif.
“Kalau di Kota Kediri mulai terjadi perdagangan bebas, maka tidak menutup kemungkinan miras, prostitusi dan narkoba juga akan masuk dengan bebas. Maka saya mengharapkan Kota Kediri tetap menjadi kota yang berakhlak, tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. Ini menjadi pemikiran kita bersama,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Kota Kediri adalah kota yang memiliki kerukunan yang tidak dimiliki oleh kota lainnya. Kerukunan di Kota Kediri menyeluruh di lapisan masyarakat dan agama.
“Patut disyukuri, kita punya FKUB yang menyatukan seluruh umat beragama di Kota Kediri, yang dapat menjadikan Kota Kediri menjadi 10 besar kota toleran di Indonesia. Maka perlu terus dikembangkan dan didukung,” imbuhnya.
“Ini adalah masa-masa terakhir jabatan saya sebagai Wali Kota Kediri, maka pesan saya untuk LDII, siapapun yang menjadi Wali Kota berikutnya, maka tetap jalin komunikasi yang baik,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Ketua LDII Kota Kediri Agung Riyanto memaparkan bahwa LDII memiliki delapan bidang LDII untuk bangsa, yaitu kebangsaan, keagamaan, ekonomi, pendidikan, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, kesehatan alami, teknologi digital dan energi baru terbarukan.
“Kami selalu berusaha untuk mengkolaborasikan delapan program unggulan LDII untuk bangsa tersebut dengan program dari Pemerintah Kota Kediri, sebab tujuan kami untuk mensupport Pemerintah demi kemajuan Kota Kediri,” ujarnya.
Ia menceritakan tentang adanya ratusan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) warga LDII yang ada di Kota Kediri dan sudah dibentuk susunan kepengurusannya.
“Kami mengharapkan warga LDII yang merupakan para pelaku UMKM mendapat beberapa informasi dan program-program Pemerintah Kota Kediri yang menunjang bisnisnya,” harapnya.
Agung juga memberikan ucapan selamat kepada Pemerintah Kota Kediri yang telah meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award 2023 yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri.
“Semoga penghargaan-penghargaan lainnya segera menyusul untuk didapatkan oleh Kota Kediri, sehingga menjadikan Kota Kediri sebagai Kota yang baik dalam segala bidang,” pungkasnya.
Ketua Senkom Kota Kediri, Abdul Aziz memaparkan bahwa Senkom Mitra Polri memiliki tiga kluster yang sudah MoU dengan pihak terkait, yaitu kluster kamtibmas kerja sama dengan Mabes Polri, kluster penanganan bencana kerja sama dengan BNPB serta Basarnas dan kluster bela negara kerja sama dengan Kemenkumham.
“Dari ketiga kluster tersebut memiliki motto yang berbeda-beda. Kluster Kamtibmas, mottonya ‘Siaga Saat Aman, Ada Saat Dibutuhkan’. Kluster Kebencanaan, mottonya ‘Menembus Jarak Tanpa Batas’. Dan Kluster Bela Negara, mottonya ‘NKRI Harga Mati’. Ini merupakan program andalan yang ada di Senkom Mitra Polri,” jelasnya.
Ketua Persinas Asad Kota Kediri, Levi menyebut bahwa Wali Kota Kediri merupakan Bapaknya Persinas Asad Kota Kediri. “Kami selalu meminta bimbingan pada Pemkot Kediri guna memajukan Persinas Asad di Kota Kediri untuk menjadi yang lebih baik,” ujarnya.
“Selain kemampuan dalam silat bela diri dan seni, kami juga membekali para pesilat dengan karakter yang luhur. Sebab pesilat yang berkarakter luhur tidak akan menyalah gunakan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif,” pungkasnya.