Jakarta (05/01). Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Utara KH. Zainuddin Dalila beserta pengurus MUI Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersilaturrahim ke Kantor DPP LDII, Jakarta, (4/1). Ia diterima oleh Sekretaris Umum (Sekoum) DPP LDII H. Dody Taufiq Wijaya beserta pengurus DPP LDII lainnya.
KH. Zainuddin Dalila menyampaikan bahwa MUI Kaltara ingin mengenal lebih jauh tentang LDII. Selama ini, ia berpendapat bahwa LDII di Kaltara sudah aktif berkontribusi untuk umat Islam dan masyarakat secara umum. Apalagi saat pandemi Covid-19, ia memperhatikan bahwa LDII Kaltara banyak membantu masyarakat. Bukan hanya memperhatikan internal warga LDII saja, tapi warga-warga lain yang ada di Tarakan juga terbantu dengan bantuan LDII.
“Kami tak ingin orang bilang katanya dan katanya. Saya berharap di daerah lain juga, persangkaan jelek tentang LDII yang tidak dapat dibuktikan, masyarakat tidak mudah dipercaya begitu saja. Berat rasanya apabila harus berpisah dengan ormas LDII. Kami melihat secara langsung kegiatan LDII di Ponpes Wali Barokah, Kediri supaya lebih mengenal dan sayang,” katanya.
Ia menyaksikan bahwa rumah ibadah berupa masjid-masjid yang dibangun oleh warga LDII dipakai untuk membina warganya, guna membentuk warga negara yang Islami, sekaligus memiliki nasionalisme yang kuat, “Jika hal-hal sepele terus kita ributkan seperti ini, maka dampaknya akan membuat kita bercerai berai, kapan kita maju? Apa yang prasangkakan orang tentang LDII itu sulit dibuktikan dan sudah sepantasnya dihilangkan. Kami menyarankan pimpinan pusat LDII, apapun yang orang katakan, tetap lakukan pendekatan kepada semua pihak,” jelasnya.
Menurutnya masjid-masjid yang telah didirikan LDII juga berdekatan dengan kegiatan masyarakat sekitar. Seperti yang dialami Ketua MUI Kaltara H. Syamsi Sarman yang pernah memberikan tausyiah kebangsaan di masjid LDII bersama masyarakat umum. Ia tidak menjumpai, setelah ceramah di dalam masjid, langkah kakinya dipel oleh pengurus masjid LDII.
“Sudah seharusnya MUI menjadi naungan bagi ormas-ormas Islam. Jika karena perbedaan kecil ini terus dipermasalahkan, kapan umat Islam dapat bersatu? Padahal selalu sosialisasikan perihal persatuan umat,” imbuhnya.
H. Dody Taufiq Wijaya bersyukur atas kedatangan Ketum MUI Kaltara dan pengurusnya. Banyak hal yang didiskusikan, termasuk perihal ukhuwah. Memang selayaknya mulai saat ini, membangun ukhuwah harus diprioritaskan daripada mengutarakan prasangka yang justru memecah belah umat.
“Kita perkuat ukhuwah untuk membangun umat, persatukan umat ini selalu diprioritaskan. Sebab masih banyak permasalahan umat yang harus diselesaikan secara bersama. Baik itu MUI, NU, Muhammadiyah, dan LDII tidak bisa idealis dan egois. Alangkah baiknya kita perkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah basyariah,” pungkasnya.